Tiap kusentuh dirimu
Sebuah dunia lain terbuka untukku
Di mana lagu merdu mengalir bagai air
Di mana rindu tumbuh bagai bunga dan tinggal kupetik saja
Di mana jiwaku bebas tanpa raga
Melompat berlari mereguk cintamu
Memeluk awan yang dibuat dari doa dan harapan
Puisi cinta adalah satu-satunya bahasa
Wajahmu ada tatkala kumenoleh ke mana saja
Dunia itu milikku
Dunia itu milikmu
Di situ tempatmu menunggu
Di situ ku kan menuju
Dunia itu jauh dalam hatimu
Biar cintaku mengalir
Penuhi nadi tubuhmu
Beri degup getar asmara
Dan selamanya kan membara...
Susahnya ide selalu datang saat aku harusnya sudah tidur. Jadinya malam-malam selalu terjaga buat menuliskan ide-ide sebelum melompat keluar dari benak dan hilang. Karena seringnya melek malam, aku dijuluki Lowo oleh almarhum ayah. Jadilah si lowo ini, sang kelelawar bergentayangan menebarkan kisah....
Senin, 08 Juni 2009
Ingatkan
Ingatkan diriku
Agar jangan terlena karena tinggal di hatimu
Ingatkan aku tuk menjaga pintunya
Agar tetap terbuka untukku
Berikan cahaya untuk ruang-ruangnya
Agar penuh segarnya udara
Dan cegah hiasannya
Agar tak usang dan menua
Penuhi nyanyian sukacita
Indah semarak suasana
Dan bila senja telah tiba
Tangkupkan tirai jendelanya
Agar nyaman tenteram
Sejahtera aku menghuninya...
Ingatkan aku
Yang ada di hatimu
Selalu dan selalu
Agar senantiasa
Hangat menyambutmu
Agar jangan terlena karena tinggal di hatimu
Ingatkan aku tuk menjaga pintunya
Agar tetap terbuka untukku
Berikan cahaya untuk ruang-ruangnya
Agar penuh segarnya udara
Dan cegah hiasannya
Agar tak usang dan menua
Penuhi nyanyian sukacita
Indah semarak suasana
Dan bila senja telah tiba
Tangkupkan tirai jendelanya
Agar nyaman tenteram
Sejahtera aku menghuninya...
Ingatkan aku
Yang ada di hatimu
Selalu dan selalu
Agar senantiasa
Hangat menyambutmu
Label:
poem,
poet,
puisi,
sajak,
Sonny,
Sonny Ramelan,
syair,
Witjaksono
saat itu
Hatiku tanggal seiris
Setiap kubuat kau menangis
Dalam tiap tetes airmatamu
Ada sesalku disitu
Tak mampu kuberjanji
Takkan kusakiti kau lagi
Tapi bila itu terjadi
Kan kutanggalkan hatiku seiris lagi
Sebagai pengganti deritamu
Jadi pembalut lukamu
Dan takkan terhenti
Ucapan maaf beribu kali
Takkan mungkin sengaja kumenyakitimu
Hanya inilah bentuk janjiku..
Setiap kubuat kau menangis
Dalam tiap tetes airmatamu
Ada sesalku disitu
Tak mampu kuberjanji
Takkan kusakiti kau lagi
Tapi bila itu terjadi
Kan kutanggalkan hatiku seiris lagi
Sebagai pengganti deritamu
Jadi pembalut lukamu
Dan takkan terhenti
Ucapan maaf beribu kali
Takkan mungkin sengaja kumenyakitimu
Hanya inilah bentuk janjiku..
Label:
poem,
poet,
puisi,
sajak,
Sonny,
Sonny Ramelan,
syair,
Witjaksono
My
My body misses your touch
My eyes miss your presence
My nose misses your scent
My ears miss your laugh
My lips miss your kiss
My mind misses your being
My heart misses your love
I miss you...
My eyes miss your presence
My nose misses your scent
My ears miss your laugh
My lips miss your kiss
My mind misses your being
My heart misses your love
I miss you...
Label:
poem,
poet,
puisi,
sajak,
Sonny,
Sonny Ramelan,
syair,
Witjaksono
bila kau tanya
Di mana letaknya hati
Siapa yang tahu
Hati yang kau bawa-bawa itu
Ternyata bukan milikmu
Tak pernah menempati lubang dalam dadamu
Kau tak pernah memilih
Hatimu memilih untukmu
Kau tak pernah merasa
Hatimu merasa untukmu
Bahkan saat hatimu bernyanyi
Kau hanya mendengar lagunya
Tiada kata mengalun dari mulutmu
Andai hatimu punya sayap
Dia akan terbang dari tubuhmu
Dan suatu saat kau takkan mengerti
Apa arti sesuka hati
Bila ia menemukan tambatan
Bukan dirimu yang menentukan
Dan bila saat ia bersemi
Kau kan tahu rasanya jatuh hati...
Takkan pernah ada jawaban
Mengapa hati tentukan pilihan
Siapa yang tahu
Hati yang kau bawa-bawa itu
Ternyata bukan milikmu
Tak pernah menempati lubang dalam dadamu
Kau tak pernah memilih
Hatimu memilih untukmu
Kau tak pernah merasa
Hatimu merasa untukmu
Bahkan saat hatimu bernyanyi
Kau hanya mendengar lagunya
Tiada kata mengalun dari mulutmu
Andai hatimu punya sayap
Dia akan terbang dari tubuhmu
Dan suatu saat kau takkan mengerti
Apa arti sesuka hati
Bila ia menemukan tambatan
Bukan dirimu yang menentukan
Dan bila saat ia bersemi
Kau kan tahu rasanya jatuh hati...
Takkan pernah ada jawaban
Mengapa hati tentukan pilihan
Label:
poem,
poet,
puisi,
sajak,
Sonny,
Sonny Ramelan,
syair,
Witjaksono
Langganan:
Postingan (Atom)